Judul Buku The Magic Library - Perpustakaan ajaib Bibbi Bokken
Penulis : Jostein Gaarder & Klaus Hagerup
Tebal Halaman : 284 halamanLagi-lagi Josten Gaarder dengan buku The Magic Library - Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken, kembali membuat saya merasa takjub.
Buku ini terbagi menjadi dua bagian. Pada bagian pertama menampilkan isi setiap surat yang selalu Nils & Berit balas satu sama lain. Nils & Berit merupakan dua orang sepupu. Nils dengan keberadaannya di Oslo selalu bertukar kabar dengan Berit yang berada di Fjærland. Dengan buku surat, mereka selalu terhubung dan membagi setiap kejadian yang dialami.
Dalam buku surat, Nils & Berit selalu mengungkapkan keanehan dan kemisterian yang mereka alami. Pada awalnya, buku surat ini di belikan oleh seorang wanita yang rela memberikan uangnya.
Wanita itu bernama Bibbi Bokken. Banyak misteri yang disimpan oleh Bibbi Bokken, sehingga membuat Nils & Berit berusaha untuk mencari tahu dan mendalami peran sebagai detektif. Perpustakaan ajaib, penyihir buku, pembunuh dan misteri lainnya yang sangatlah dinantikan untuk terkuak.
Ditambah dengan fantasi Nils yang sangatlah tak terkendali, membuat kedua detektif tersebut harus berusaha menuju titik temu.
Awalnya, saya mengira buku ini hanyalah mengenai sebuah perpustakaan biasa di Fjærland dan saya pikir buku ini hanya akan berisi surat antara Nils & Berit, serta penyelesaian masalah yang juga diselesaikan dalam bentuk narasi melalui surat. Nyatanya tidak. Hal itulah yang semakin membuat saya tertarik dengan buku ini.
Alur yang sangat menarik membawa saya kepada imajinasi yang tak terkendali. Josten Gaarder dan Klaus Hagerup benar-benar mengaduk alam pikir saya, membawa saya pada sebuah jawaban yang tak pernah terkirakan.
Meskipun begitu, berulang kali saya bingung hingga terkecoh mengenai pergantian sudut pandang antara Nils & Berit dalam novel dan berulang kali juga saya bingung dengan arti dari bahasa asing yang digunakan.
"Di seluruh dunia, saat ini jutaan anak tengah membuat bahasa masa depan. Beberapa menyimpan semuanya untuk dirinya sendiri, sementara yang lainnya justru menuliskannya. Puisi-puisi yang tak terselesaikan, kisah-kisah yang baru dimulai, kalimat-kalimat yang belum pernah terselesaikan. Anak-anak itu penuh dengan pengetahuan, tapi mereka sama sekali tak paham bahwa mereka memiliki pengetahuan. Mereka ... kalian telah mewarisi masa lalu sambil mengemban kemungkinan masa depan pada diri kalian."
Saya berpikir bahwa pengetahuan merupakan hal yang abstrak. Kadang saya merasa bahwa saya tidaklah memiliki pengetahuan dan berusaha menyimpan setiap pemikiran dan setiap karya untuk diri sendiri. Tapi dari situlah saya percaya, semuanya tetap menjadi sebuah bahasa yang akan menggemparkan dunia pada waktunya.
Agaknya buku ini terlalu asik untuk dibicarakan. Meski rasanya masih banyak hal yang ingin saya berikan, namun cukup sampai sini dahulu.
Terimakasih
#TheMagicLibrary #PerpustakaanAjaibBibbiBokken #JosteinGaarder&KlausHagerup

Komentar
Posting Komentar